Cerita Misteri Monster Pembantai.

Cerita Misteri - Aku tak bisa berhenti berlari... Karena dia berada di belakangku. Aku tahu dia akan menangkapku. Orang itu... Bukan! Makhluk itu... Monster itu...

Aku akan menceritakanmu ke waktu beberapa jam yang lalu.

Ini 13 Oktober tahun 2003. Aku dan kelima temanku memberanikan diri... Berdiam diri di sebuah sekolah tua yang terabaikan di pinggir kota semalaman... Tidak ada senjata, tidak ada handphone... Tidak ada apapun kecuali pakaian di punggung kami dan sebuah senter. Dan satu peraturan tertentu yang kemudian membuatku menyesal... Tidak boleh bertemu satu sama lain. Kau harus tinggal sendirian di bagian terpisah dari bangunan ini, sepanjang malam.

Cerita Misteri Monster Pembantai

Disaat teman-temanku dan aku memasuki gedung sekolah, kami saling memandang, mengangguk, dan berpisah, menghidupkan senter kami. Aku menoleh ke belakang sebentar, melihat lampu senter temanku menghilang dalam kegelapan yang jauh. Kalau saja aku membatalkannya... Kalau saja aku tahu... Kalau saja aku mempercayai takhayul aneh para tetangga, maka kita pun bisa aman. Tetapi diriku dan sifat beraniku memutuskan untuk membuktikannya.

Itu tidak lama sebelum aku mencapai ujung salah satu lorong. Aku menjatuhkan diri ke sudut, senter di kedua tangan, dan aku mulai menunggu apa yang akan tampak. Aku mulai sedikit bermain-main dengan senterku, memikirkan bagaimana untuk menertawakan ke tetanggaku bahwa tidak ada yang disebut "Orang Mati" di gedung ini... yang aku dan teman-temanku semua keluar dalam keadaan hidup dan masih baik, dan tidak ada orang lain selain kami berada di gedung itu untuk seluruh malam. Aku tertawa memikirkan hal itu.

--Itu akan menunjukkan kepada mereka apa yang mereka dapatkan untuk mencoba menakut-nakuti kami.--

Baca Juga Cerita Misteri Mbah Subarkah Diikuti Pocong.

Kemudian, aku mendengarnya. Teriakan itu. Keras sekali, jeritan yang menyiksa. Tidak diragukan lagi, itu adalah suara dari salah satu temanku dari kejauhan.... Tapi sepertinya tak terlalu jauh. Dalam situasi seperti ini (tanpa berani terlibat), biasanya orang akan beranjak dan pergi untuk menyelamatkannya.

Bukan aku. Aku berpikir itu menjadi cara untuk mencoba menakut-nakuti diriku... Cara untuk menghilangkan seluruh keberanianku. "Ha! Mereka pikir mereka bermain-main dengan siapa? Tidak ada yang bisa menipuku!", pikirku sambil tersenyum. Saat aku mengingat waktu itu, aku sangat menyesal tidak berlari ke arah jeritan itu... Mereka pun bisa selamat.

...........

THUNK shfffffff "Apa??" THUNK shfffff THUNK shfffff THUNK shffff THUNK shffffff

...........

Salah satu temanku lagi, tidak diragukan lagi di pikiranku. Mencoba untuk menakutiku lagi. Membuat suara-suara mengerikan untuk membuatku "gemetaran" Itu datang ke arahku.

...........

THUNK shffffff THUNK shfffff THUNK shffffff THUNK shfffffff THUNK shfffffff

Saat itulah aku menyadari salah satu peraturan yang kubuat.... Tidak boleh bertemu satu sama lain.

"Mereka menyerah begitu saja? Atau mereka putus asa untuk membuatku keluar dari gedung ini?"

Baca Juga Cerita Misteri Diculik Wewegombel.

Dengan ini, aku mematikan senterku, berpikir menakut-nakuti mereka sebagai hukuman. Aku bersembunyi ke belakang loker, dan mengintip sekitar sudut. Aku akan melompat keluar dari belakang dan menakut-nakuti mereka. Aku terkekeh diam-diam dalam hati, mataku akhirnya menyesuaikan diri dengan kegelapan. Aku melihat bayangan salah satu dari mereka mendekat, perlahan tapi pasti.

..........

THUNK shfffff THUNK shffff THUNK shffff

"Ayo. Mendekatlah. Rasakan hukumanmu."

THUNK shffffff THUNK shffffff THUNK shfffffffff THUNK shfffff

.........

Aku terdiam, jantungku hampir berhenti berdetak. Sosok itu lebih dekat sekarang... tetapi lebih besar dari salah satu temanku. Itu pasti 6.... Tidak! sekitar 7 kaki. Itu besar, seperti pria berotot. Itu menjadi lebih jelas dan lebih jelas. Dia bukan salah satu temanku. Tidak sama sekali.

THUNK shffffff THUNK shffffff THUNK shffffff THUNK shfffff THUNK shfffffff

Saat dia mendekat, aku melihat sesuatu yang besar di baliknya.... Dia menyeret sesuatu. Sesuatu..... berukuran manusia.

Baca Juga Cerita Misteri Lantai Yang Selalu Basah.

"Oh tidak... Ya Tuhan... Selamatkan aku... Ya Tuhan..."

THUNK shfffff THUNK shfffff THUNK THUNK

Tanpa pikir panjang, kepalaku perlahan melihat ke atas.... ke benda ini... sangat besar... sesuatu yang berotot dengan berlumuran darah perban membungkus erat di kepalanya. Satu-satunya yang terlihat adalah matanya.... Mengerikan, mata kuning yang terlihat seperti predator mematikan. Tubuhnya... Sepenuhnya tertutup dalam luka menjijikkan, yang hampir menutupi kulit hijau-kelabunya. Itu tubuh manusia ... tapi aku tahu ..... ini bukan manusia!

WHAM!!!!

Aku melompat, menutup mulutku dengan tanganku agar tidak bersuara. Aku tidak ingin melihat.... tetapi kepalaku bergerak sendiri, langsung melihat di sampingku.

Aku menahan teriakanku…. Itu adalah salah satu temanku… Well, Aku tahu dari pakaian bernoda darah nya. Kedua lengannya berputar di arah yang berbeda, dan yang lebih buruk lagi…. Wajahnya! Benar-benar sudah tidak seindah dulu lagi. Kepalanya terbalik, seolah-olah telah terputar 360 derajat. Air mata ketakutan dan kesedihan yang luar biasa mengalir dari mataku. Monster itu… Telah membunuhnya… Dan melemparnya ke lantai di depannya… Tepatnya di sebelahku.

THUNK THUNK THUNK THUNK THUNK THUNK

Aku memandang ke arah…. sosok tersebut. Dia berjalan pergi. Perlahan, tapi aku tahu bahwa dia akan pergi ke arah yang berlawanan. Aku menunggu sampai dia pergi dari pandanganku, agar aku dapat bergerak lagi.

Baca Juga Cerita Misteri Pesan Berdarah Dari Hantu Pembunuh.

“Aku harus mencari yang lainnya… Semoga mereka tidak tertangkap…”

Aku melihat 4 temanku yang sekarat di tangan monster itu. Jadi diam-diam, aku berangkat ke sisi lain sekolah.

Butuh beberapa saat, tapi akhirnya aku mencapai lorong sempit, yang tampaknya aku ingat salah satu temanku menghilang juga. Aku berjalan cepat menyusuri lorong.......

--Bau busuk. Itu mengerikan, bau daging mentah ......--

Dan.... aku melihatnya! Sisa-sisa tubuh teman-temanku… berceceran di mana-mana ...... rata seperti kue dadar. Langit-langit ..... dinding ..... lantai. Berlumuran darah dan daging manusia.

Tanpa pikir panjang, aku menjerit ketakutan, jatuh terbaring, sepatu putihku berlumuran darah teman-temanku. Aku bergegas pergi, menjauh dari pemandangan yang mengerikan. Kakiku tersandung, lalu aku pun berbalik.

Dia tepat berada di belakangku…. Meraung seperti serigala yang kelaparan, mata kuningnya tertuju padaku. Aku hamper berhenti bernafas.

Perlahan-lahan, tangan kanannya meraih punggungnya dan mengambil sesuatu ..... sesuatu yang besar.

Dan apa yang kulihat… Pisau daging setinggi 6 kaki, lebih tajam dari apa pun yang pernah kulihat. Ditutupi oleh banyak darah yang menetes.

Dia mengangkat pisau raksasa itu dengan kedua tangannya di atas kepala dan mengayunnya turun dengan kekuatan yang besar. Tiba-tiba aku bergerak reflex, aku menghindar ke samping, mendengar suara lantai terpotong. Tanpa pikir panjang, aku berlari. Secepat dan sekuat yang kubisa.

“AKU HARUS KELUAR!!! YA TUHAN, AKU HARUS KELUAR DARI SINI!!!”

Dengan setiap gagang pintu kurasakan, aku berhenti dan mencoba untuk membukanya. Namun setiap aku mendobrak pintu, pintu telah terkunci rapat. Dan setiap kali aku berhenti, aku bisa mendengar suara keras, langkah lambat secara langsung di belakangku.... Semakin dekat! Jadi aku terus berlari. Tidak berhenti, tidak ada istirahat. Aku tidak tahan lagi. Dia akan MEMBUNUHKU!

………………………….

Sekarang, aku ceritakan kembali ke waktu yang sekarang. Akhirnya aku menemukannya. PINTU KELUAR! AKHIRNYA AKU MENEMUKANNYA! Aku tersandung, melompat digagang pintu, tertawa tak terkendali.

“Akhirnya aku bebas! TERIMA KASIH TUHAN!!!”

KACHICKACHICK

“Apa? Tidak… TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK, ini tidak benar!!! Ini tidak…”

Aku melihat kebawah. Pisau daging yang tajam dan besar itu telah menembus dadaku.

“Ti… Tidak! Bagaimana bisa?... Padahal aku sudah begitu dekat! Padahal…”

……………………………

Laporan Polisi (20 Oktober, 2003):

“Setelah lama mencari, lima mayat siswa SMA yang hilang akhirnya ditemukan di sekolah yang tak terurus sekitar jam 7 pagi.

Setiap siswa disembelih dan dibantai habis-habisan.

Mahasiswa keenam masih belum ditemukan...

Ingin Terhindar Dari Gangguan Mahluk Gaib?
Pelajari Sekarang Juga Cara Memagari Tubuh Dengan Pagar Gaib.

Komentar

Postingan Populer